Kasih Ibu dalam Genggaman Kuas Minyak Hartono

UncategorizedLeave a Comment on Kasih Ibu dalam Genggaman Kuas Minyak Hartono

Kasih Ibu dalam Genggaman Kuas Minyak Hartono

2411421101_Nurlaela Tri Mustika

Seni selalu menjadi media yang mampu menghubungkan jiwa dan rasa, menyampaikan pesan yang tak bisa dikatakan dengan kata kata dan mengekspresikan emosi yang tak terukur. Salah satu tema yang tak terbatas dalam dunia seni adalah kasih sayang ibu. Tetapi ada satu medium yang memungkinkan pengekspresian kasih ibu dengan cara yang luar biasa mendalam melalui lukisan minyak. Dan di antara para seniman, nama Hartono menonjol dalam menggambarkan kasih ibu.

Hartono, Seniman asal semarang yang lahir di Sukoharjo, 10 Juli 1961 beliau adalah sosok yang berpengalaman yang penuh talenta. Telah lama dikenal sebagai pelukis yang memiliki kepekaan atristik. Lukisan-lukisan beliau sering kali menggambarkan tentang kehidupan. Beliau juga dikenal sebagai seniman yang kerap menyentuh sisi-sisi religius dan budaya   Jawa   dalam   kesehariannya,   memiliki   ciri   khas   dalam   menggambarkan makna tentang kehidupan dan tokoh pewayangan, maupun tokoh kehidupan rakyat Indonesia dari masa kemasa. Perjalanan Karir beliau dalam dunia seni dimulai saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Pengalaman pertamanya dalam mengikuti lomba menggambar Garuda Pancasila telah membakar semangatnya untuk terus mengembangkan bakat dan minat dalam dunia senirupa. Pendidikannya di Seni Rupa UNNES, yang dulunya dikenal dengan nama IKIP, memperkuat fondasi keterampilan dan pengetahuannya dalam senirupa. Saat ini beliau telah mengadakan Pameran sebanyak 14 kali diantaranya Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Semarang hingga luar negeri yaitu jepang dan polandia.

Baginya, melukis bukan hanya sekadar menggambar, melainkan sebuah upaya untuk mencari dan menemukan solusi atas berbagai persoalan yang ada di masyarakat. Melalui simbol-simbol yang beliau ciptakan, Hartono berusaha menyampaikan pesan dan makna yang mendalam kepada para apresiator seni. Karyanya tidak hanya sekadar untuk dinikmati, namun juga untuk direnungkan, dan yang paling penting, memberikan manfaat bagi masyarakat.

Hartono sering kali mengunakan cat minyak dan kanvas dalam berkarya. Bagi Hartono, cat minyak bukan hanya sekadar media melukis, melainkan representasi dari hubungan emosional yang mendalam antara dirinya dengan karyanya. Cat minyak bagi beliau bukan hanya alat, namun juga teman setia yang telah mendampinginya sejak awal perjalanan karir kreatifnya dalam dunia seni. Kehilangan cat minyak baginya sama saja seperti kehilangan rasa dalam melukis, karena cat inilah yang menjadi media untuk mencurahkan pikiran dalam setiap karyanya.

Keunikan dari karya-karya Hartono yang menggunakan medium cat minyak, adalah Kekuatan dari medium cat minyak memungkinkan beliau untuk menciptakan kedalaman emosi, beliau telah berhasil memanfaatkan medium ini dengan sangat baik. Melalui detail halus yang diterapkan dalam setiap lukisannya, dapat merasakan emosi yang sangat mendalam, terutama dalam gambaran hubungan antara seorang ibu dan anak. Ini seakan-akan membuat Kasih Ibu tersalurkan melalui setiap gerakan kuas minyak yang digunakan oleh Hartono. Dari penjelasan tersebut Bagaimana Kasih Ibu dalam Genggaman Kuas Minyak Hartono?

Kasih ibu merupakan suatu jalinan emosi-emosi yang sangat kuat dan sangat kompak. Atau juga suatu perasaan yang sangat inti dan unik diantara ibu dan anak, dari kasih sayang tersebut terdapat suatu pengalaman-pengalaman fisik, sosial, ataupun pengalaman psikis yang paling pertama dari bayi dan kanak- kanak itu adalah pengalaman berdampingan dengan

bersama ibunya. Pengalaman berdampingan dengan ibu adalah fondasi awal yang sangat penting dalam kehidupan seorang anak. Melalui sentuhan, pelukan, dan perawatan yang diberikan oleh ibu, bayi merasa aman dan terlindungi. Ini tidak hanya mendukung perkembangan fisiknya, tetapi juga membentuk dasar untuk perkembangan sosial dan psikologisnya. Sosok ibu dalam pandangan Hartono bukanlah sekadar figur biasa dalam kehidupan. Ia adalah sumber segala cinta kasih dan sumber segala kehidupan. Hartono mengakui bahwa dalam pandangannya, mendidik laki-laki sebanding dengan menyiapkan satu individu, tetapi ketika mendidik perempuan, itu seolah-olah menyiapkan seluruh generasi. Saya setuju dengan pandangan beliau yang menggambarkan seberapa besar peran ibu dalam membentuk karakter, moral, dan nilai-nilai dalam masyarakat. Ia percaya bahwa perempuan, sebagai subjek dalam lukisan, memiliki potensi besar untuk menjadi sumber inspirasi.

Dalam setiap sapuan kuas minyaknya, dan kombinasi warna pada kanvas, Hartono tak sekadar melukis, namun bercerita Hartono mencoba untuk merefleksikan kehangatan dan kedalaman kasih ibu. Beliau menggambarkan ibu dan anak dalam suasana kebahagiaan. Lukisannya menciptakan narasi visual yang kuat tentang hubungan antara ibu dan anak, dan bagaimana kasih ibu bisa menjadi kekuatan yang memengaruhi seluruh kehidupan seseorang.

Lukisan berjudul HIT karya seniman Hartono berukuran 180 x 270 cm dibuat tahun 2022 dengan media berupa kanvas dan cat minyak. Lukisan ini terbagi atas sisi kiri dan sisi kanan Di sisi kiri, terdapat potret seorang wanita berkerudung yang tengah memeluk seorang bayi. sementara di pangkuan ibu terdapat potret bayi. gambar di bagian kiri didominasi oleh warna-warna hangat seperti cokelat, kuning, dan oranye. Di sebelah kiri atas, terdapat elemen tradisional yaitu wayang berwarna hitam. Di sisi kanan lukisan, terdapat elemen-elemen abstrak dengan bentuk geometris, garis-garis tajam, dan sapuan kuas yang kasar.

Lukisan ini dibagi menjadi dua bagian yang kontras. Pada bagian kiri lukisan, seorang ibu dengan hijab kuning tampak sedang memeluk anaknya dengan erat. Didominasi oleh warna- warna hangat seperti cokelat, kuning, dan oranye. Teknik kuas yang halus digunakan pada bagian kiri untuk menampilkan detail tekstur kain hijab, kulit, pakaian bayi dan ekspresi wajah. Elemen tradisional dibelakang ibu dan anak adalah wayang Dewi Kuthi. Sebaliknya, bagian kanan penuh dengan bentuk-bentuk geometris yang saling tumpeng tindih yang membentuk seperti rumah.

Keseluruhan lukisan ini menggambarkan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Dalam lukisan terlihat bagaimana seorang ibu memandang anaknya dengan penuh kasih sayang, sementara sang anak tampak begitu bahagia dan ceria dalam dekapan sang ibu. Wajah- wajah mereka yang begitu bersinar menunjukkan betapa mereka saling mencintai dan terikat satu sama lain. Dalam lukisan juga terdapat penggambaran wayang Dewi kunthi yang memiliki berwatak atau karakter halus, sabar, setia, dan berani dalam menyatakan pendapatnya. Keistimewaan karakter Kunthi terlihat pada sifat keibuan, kasih sayang, serta tanggung jawab dalam keluarga. Serta penggunaan warna hangat menciptakan kesan kehangatan, kasih sayang, dan hubungan mendalam antara ibu dan anak.

Lukisan ini juga mencerminkan pandangan Hartono tentang peran perempuan dalam

masyarakat. Seperti yang dikatakan sebelumnya, beliau mengagumi keunggulan perempuan, dan melalui lukisan ini, Beliau ingin menunjukkan betapa pentingnya peran seorang ibu

dalam mendidik dan membentuk karakter anak-anaknya. Ini sejalan dengan pandangannya yang selalu ingin mengkomunikasikan pesan positif melalui karyanya.

Namun, tak hanya itu, melalui lukisan ini, Hartono ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga dan melestarikan budaya. Dengan menggabungkan elemen-elemen tradisional seperti wayang, dalam lukisan kontemporer. Hartono, melalui karyanya, mengajak kita untuk merenung, menghargai . Kita diajak untuk menghargai kasih sayang, kehangatan, dan kebersamaan dalam keluarga. Kita juga diajak untuk terus menjaga dan melestarikan budaya, serta mengambil hikmah dan pelajaran dari cerita-cerita pewayangan yang telah ada selama ratusan tahun.

“Kasih sayang seorang ibu adalah cinta pertama yang kita rasakan, dan itu adalah cinta yang akan selamanya mengalir dalam hati kita.”  George Eliot

Dalam lukisan hartono Bayi yang digambarkan tampak gembira dan menunjukkan ekspresi kebahagiaan saat berada di pangkuan ibunya. Ini menunjukkan bahwa bayi tersebut merasa aman dan nyaman dengan kehadiran ibunya. Senyuman yang tulus dari ibu menunjukkan perasaan hangat, kasih sayang, dan penerimaan terhadap anaknya. Kedua ekspresi ini menandakan ikatan aman antara bayi dan ibunya. Dalam konteks Teori Ikatan (Attachment Theory) yang dikembangkan oleh john bowlby, terdapat pola keterikatan aman (secure attachment) antara ibu dan anak ini menunjukan hubungan yang positif antara keduanya dimana ibu berperan sebagai sumber keamanan bagi anaknya.

Karya “Hint” ini secara medium dan Teknik menurut penulis sudah tereksekusi dengan baik, Penggunaan cat minyak dalam lukisan menciptakan kedalaman emosi, dan Hartono telah memanfaatkannya dengan baik. Melalui detail-detail halus yang ia ciptakan, kita bisa merasakan emosi yang begitu mendalam dari setiap lukisan, terutama yang menggambarkan hubungan antara ibu dan anak. Seolah-olah, Kasih Ibu yang tersimpan dalam sentuhan kuas minyak Hartono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top